1.Menjalin komunikasi yang baik dan menciptakan tim work
yang solid
Sebelum, ketika, dan sesudah melakukan suatu pekerjaan,
pemred hendaknya selalu menekankan terciptanya komunikasi yang baik dan tim
yang solid kepada anggotanya. Hal ini karena penerbitan sebuah buku merupakan
kerja tim dan bukan kerja individual.
2.Membagi pekerjaan kepada editor dan akurator
Deskripsi: Naskah yang sudah disepakati TIM KREATIF, segera
diorder kepada akurator atau editor. Pemred memberikan waktu kepada
akurator/editor untuk membaca cepat naskah bersangkutan sebelum digarap.
3. Membuat jadwal penggarapan naskah
Penjadwalan kepada editor/akurator dilakukan dengan
menimbang tiga hal, yaitu jumlah karakter, tingkat kesulitan, dan jam aktif
bekerja. Jadwal meliputi seluruh proses hingga naskah siap dicetak, yaitu:
jadwal akurasi, jadwal editing, jadwal proof reading+input, jadwal setting,
jadwal koreksi PDF oleh pemred dan bagian printing, jadwal input koreksi, dan
jadwal siap film.
4.Mengontrol pekerjaan editor
Deskripsi: Setelah editor/akurator mendapatkan job dan
jadwalnya, pemred mengontrol proses yang sedang berjalan yang meliputi: potensi
naskah, kendala dalam penggarapan, dan usulan penggarapan naskah. Editor juga
memiliki tugas untuk memberi catatan pada naskah yang perlu dikasih catatan,
Pengantar Penerbit, dan Back Kover naskah yang dieditnya.
5.Mengadakan rapat penjudulan
Setelah naskah selesai diedit oleh editor, pemred meminta
editor bersangkutan untuk membuat sinopsis dan daftar isi untuk dipresentasikan
dalam rapat penjudulan yang akan diikuti oleh tim kreatif. Pemred menentukan
waktu dan tempat rapat penjudulan dengan mempertimbangkan: kesiapan editor
untuk presentasi dan kehadiran tim kreatif. Dalam rapat penjudulan juga dibahas
soal ide-ide pengemasan buku, baik isi maupun sampul.
6.Mengorder cover dan ISBN
Setelah naskah dijuduli, pemred atau pejabat yang ditunjuk
mengorder pembuatan ISBN kepada sekretaris redaksi yang akan dikirimkan ke
perpustakaan nasional. Pemred atau pejabat yang ditunjuk juga mengorder
pembuatan kover ke bagian desain cover dengan menyertakan: judul buku, ukuran
buku, sinopsis + daftar isi, dan beberapa rekomendasi dari tim kreatif.
7.Mengadakan presentasi kover
Pemred atau pejabat yang ditunjuk, mengundang tim kreatif
untuk menilai kover yang sudah dibuat oleh bagian desain kover. Dalam
presentasi tersebut, satu judul buku dibuatkan tiga alternative kover yang
berbeda.
8.Mengoreksi naskah PDF
Setelah naskah selesai diseting dalam bentuk PDF, pemred
mengoreksi naskah tersebut sebelum diseting. Adapun hal-hal yang diperhatikan
ialah:
a.Kelengkapan naskah yang meliputi: Pengantar penerbit,
mukadimah penulis, transliterasi Arab-latin, isi, penutup, referensi, dan
biografi penulis jika ada.
b.Halaman identitas buku. Pemred atau pejabat yang ditunjuk
hendaknya mengecek halaman identitas buku sehingga tidak terjadi kesalahan,
yang meliputi: ISBN, judul buku, penulis, penerjemah, akurator, editor, tahun
cetakan, dan imprint yang menerbitkan.
c.Daftar isi. Pemred atau pejabat yang ditunjuk hendaknya
mengoreksi kesesuaian antara halaman yang tercantum dalam daftar isi dan
halaman sebenarnya.
d.Khat Arab. Pemred atau pejabat yang ditunjuk harus
mengecek khat Arab dan terjemahannya sebelum naskah dicetak.
Jika dalam proses koreksi ditemukan kesalahan, hendaknya
ditandai beserta koreksinya kemudian diserahkan kembali ke setternya.
9.Mengoreksi kover dan Back cover
Setelah kover disetujui, pemred atau pejabat yang ditunjuk
harus memastikan tidak ada kesalahan dalam kover, yang meliputi: nama penulis,
judul buku, judul kecil, pin (jika ada), logo penerbit, tulisan di back cover
(termasuk ISBN atau kategori buku jika ada), dan tulisan di punggung buku.
10.Menyerahkan file PDF dan cover ke bagian printing
Setelah semua langkah dilakukan, pemred atau pejabat yang
ditunjuk hendaknya mengecek sekali lagi bagian-bagian yang sebelumnya dikoreksi
untuk memastikan sudah diganti atau belum. Jika semua sudah oke, pemred atau
pejabat yang ditunjuk langsung menyerahkan naskah buku yang sudah siap film ke
bagaian printing.
Ya, ya, ya. Bisa jadi tugas dan penanggung jawab tugas-tugas
tersebut berbeda di satu penerbit dan penerbit lainnya. Mengapa? Karena kata
ahli manajemen, tidak ada sistem yang terbaik, tapi adanya adalah selalu
mencari yang lebih baik. Namun intinya sama, yakni bagaimana mesin produksi buku
ini terus berjalan dan bisa dijual. Sama saja apakah ada yang namanya pemred
atau tidak. Mudah-mudahan sharing ini bisa menambah wawasan penerbitan kita.//aga
Tidak ada komentar :
Posting Komentar